Laporan Akhir Modul 4



   


1. Tujuan [kembali]

·         Untuk mendeteksi kebocoran gas di dapur

·         Untuk mendeteksi kebakaran di dapur

·         Untuk mendeteksi korban yang masih di dalam ruangan ketika terjadi kebakaran

2. Alat dan Bahan[kembali]

A) Alat

Alternator


B) Bahan

a. Arduino UNO
    Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

b. Buzzer
    Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.

    Spesifikasi:

1. Tegangan operasi 4-8V DC

2. Arus <30mA

3. Frekuensi Resonansi 2300Hz


c. Flame Sensor

    Sensor api atau Flame sensor merupakan salah satu alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang 760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala api adalah infrared.

    Sensor api ini biasa digunakan pada ruangan di perkantokan, apartemen, atau perhotelan. Namun, sering juga digunakan dalam pertandingan robot. Fungsi  sensor ini adalah sebagai mata dari robot untuk mendeteksi nyala api. Diharapkan dengan meletakkan sensor api sebagai mata, robot dapat menemukan posisi lilin yang menyala.

    Sensor api ini memiliki manfaat yang cukup besar. Salah satu diantaranya adalah mampu meminimalisasi adanya false alarm atau alarm palsu sebagai sebuah tanda akan terjadinya kebakaran. Sensor ini dirancang khusus untuk menemukan penyerapan cahaya pada gelombang tertentu.

d. Sensor Infrared
    Sensor infrared merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mendeteksi sinar infra merah pada area kerjanya. Dalam rangkaian sensor infrared ini terdapat dua buah komponen infrared yaitu pemancar infrared (IR Transmitter) dan penerima infrared (IR Receiver). Pemancar infrared merupakan sebuah photodioda yang dapat memancarkan sinar infra merah, sendangkan penerima infrared merupakan sebuah dioda khusus yang berfungsi sebagai penerima sinar infra merah.

e. LCD 16x2
    LCD (Liquid Crystal Display16x2 adalah jenis media tampilan atau Display dari bahan cairan kristal sebagai penampil utama. LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan tiap baris menampilkan 16 karakter.

f. LED
   LED dapat kita definisikan sebagai suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya apabila arus listrik melewatinya.
    Led (Ligth-Emitting Diode) memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika sebagai indikator atau sinyal indikator atau lampu indikator.


    LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. 

g. Logic State

    Merupakan gerbang logika yang berfungsi untuk memberikan logika terhadap rangkaian. terdapat logika 1 dan 0 pada logic state. 

h. Sensor MQ-2
    Sensor MQ-2 adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya.
    Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke. 
    Sensor ini sangat cocok di gunakan untuk alat emergensi sebagai deteksi gas-gas, seperti deteksi kebocoran gas, deteksi asap untuk pencegahan kebakaran dan lain lain.

i. Potensiometer
    Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.

j. Relay 2 Channel
    Modul relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke OFF atau sebaliknya dengan memanfaatkan tenaga listrik. Peristiwa tertutup dan terbukanya kontaktor ini terjadi akibat adanya efek induksi magnet yang timbul dari kumparan induksi listrik.
    Perbedaan yang paling mendasar antara relay dan sakelar adalah pada saat pemindahan dari posisi ON ke OFF. Relay melakukan pemindahan-nya secara otomatis dengan arus listrik, sedangkan sakelar dilakukan dengan cara manual.
    Spesifikasi:







k. Resistor
    Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.
    Spesifikasi:



l. Transistor NPN
    Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebu sebagai basis, kolektor, dan emitor. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
    Konfigurasi Pin:







    Spesifikasi

·         Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.

·         Lineritas +10 mV/ º C.

·         Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.

·         Range +2 º C – 150 º C.

·         Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.

·         Arus yang mengalir kurang dari 60 μA.



m. Adaptor

    Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC yang tinggi menjadi DC yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternatif pengganti dari tegangan DC (seperti ;baterai,Aki) karena penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap orang dapat menggunakannya asalkan ada aliran listrik di tempat tersebut.
    Adaptor juga banyak di gunakan dalam alat sebagai catu daya, layaknya amplifier, radio, pesawat televisi mini dan perangkat elektronik lainnya. Perangkat elektronik Adaptor sangatlah mudah untuk dibuat karena banyak dari komponennya yang dijual di pasaran. 

n. Dioda
    Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

o. Motor DC
    Motor DC adalah perangkat elektronika yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Cara kerja motor DC dalam mengubah energi ialah dengan mengambil daya listrik melalui arus searah yang kemudian diubah menjadi rotasi mekanis.

3. Dasar Teori [kembali]

UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit seria. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal. Jarak komunikasi yg digunakan tidak lebih dari 15 meter dengan kecepatan 20 kb/s.


Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima.

a. Arduino Uno

Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel arduino yang menggunakan mikrokontroler ATMEGA328”. (Kadir, 2013:16). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.


Bagian-bagian Arduino Uno :

·         Soket USB

Soket USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke komputer atau laptop. Berfungsi untuk mengirimkan program ke Arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.

·         Digital Pin I/O

Digital Pin I/O adalah pin-pin untuk menghubungkan Arduino dengan komponen  atau  rangkaian  digital. Pada Arduino Uno terdapat 14 digital pin yang berfungsi memberikan nilai logika (0 atau 1). Pin berlabel “~” adalah pin PWM (Pulse Width Modulation).

·         Analog Pin

Analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog, seperti dari potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dan lainya lalu mengubahnya menjadi nilai digital. Pada arduino Uno terdapat 6 analog pin dari A0 sampai A5.

·         LED Power Indicator

LED yang akan menyala dan menandakan Arduino telah mendapatkan supply listrik yang sesuai.

·         Tombol RESET

Digunakan untuk mereset atau mengulang program Arduino dari awal

·         Power Jack

Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 5V-12V pada saat Arduino sedang tidak disambungkan ke komputer. Kalau Arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB. Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB. Sehingga tidak perlu memasang baterai/adaptor saat memprogram Arduino.

Microcontroller

Atmega328P

Operating Voltage

5V

Input Voltage (recommended)

7 – 12 V

Input Voltage (limit)

6 – 20 V

Digital I/O Pins

14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins

6

Analog Input Pins

6

DC Current per I/O Pin

20mA

DC Current for 3.3V Pin

50mA

Flash Memory

32KB of which 0.5KB used by bootloader

SRAM

2 KB

EEPROM

1 KB

Clock Speed

16    Hz


            b. Sensor MQ-2

Sensor MQ-2 adalah salah satu sensor yang sensitif terhadap asap rokok. Bahan utama sensor ini adalah SnO2 dengan konduktifitas rendah pada udara bersih. Jika terdapat kebocoran gas konduktifitas sensor menjadi lebih tinggi, setiap kenaikan konsentrasi gas maka konduktifitas sensor juga naik. Bahan utama sensor ini adalah SnO2 dengan konduktifitas rendah pada udara bersih. Jika terdapat kebocoran gas konduktifitas sensor menjadi lebih tinggi, setiap kenaikan konsentrasi gas maka konduktifitas sensor juga naik. Sensor MQ-2 sensitif terhadap gas LPG, Propana, Hidrogen, Karbon Monoksida, Metana dan Alkohol serta gas mudah terbakar diudara lainnya.


Konfigurasi Sensor MQ-2:

MQ-2 Pin Out

Sensor MQ-2 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber serta memiliki keluaran yang menghasilkan tegangan berupa tegangan analog. Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S:

1.      Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.

2.      Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.

3.   Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.

4.      Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.


Prinsip Kerja MQ-2:

    Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.

    Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.

    Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.

            c. Flame Sensor

Sensor api digunakan untuk mendeteksi api atau radiasi. Sensor ini juga dapat mendeteksi sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang antara 760 nm hingga 1100 nm. Infa merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan panjang gelombang 700 nm sampai 1 mm.

Sedangkan cahaya ultraviolet memancarkan cahaya dengan panjang gelombang sekitar 300 nm – 400 nm. Sensor ini bisa mendeteksi cahaya tampak, sinar infra merah dan sinar ultraviolet. Prinsip kerja sensor api adalah dimulai dari bahwa api akan bisa dideteksi oleh keberadaan spectrum cahaya infra red maupun ultraviolet, dan dari situ semacam sensor dalam flame sensor akan bekerja untuk membedakan spektrum cahaya yang terdapat pada api yang terdeteksi tersebut.(Irkam, 2014:76)

Sensor ini memiliki karakteristik tegangan keluaran saat tidak ada api dan keluaran rendah saat ada api dengan panjang gelombang rendah . Sensor ini dapat mendeteksi gelombang infra merah yang dipancarkan oleh api, sehingga sensor tersebut dapat digunakan sebagai pendeteksi kebakaran.

Sensor ini juga bisa dikemas dalam bentuk modul. Sensor ini memiliki jarak pembacaan (kurang lebih) 100 Cm dengan pembacaan secara garis lurus dari titik api ke sensor. Lampu indikator LED mati atau logika Low (0) jika tidak medeteksi api, sedangkan lampu indikator LED menyala atau logika High (1). Modul ini mempunyai empat pin dan beberapa komponen yang melengkapinya, dengan fungsi masing-masing seperti berikut:

1.    VCC: pin ini dihubungkan ke sumber tegangan antara 3,3V hingga 5V.

2.    GND: pin ini dihubungkan ke ground.

3. D0: pin ini dihubungkan ke pin digital, dan memberikan keluaran berbentuk digital ( LOW atau HIGH)

4.    A0: pin yang dihubungkan ke pin analog input, dan memberikan nilai integer antar 0 dan 1023. 4

5. LM393 : IC pendamping atau biasa disebut IC komparator memiliki fungsi untuk membandingkan dua jenis tegangan yang terdapat pada kedua input pada IC tersebut.

6. Photo NPN / Photo Transistor adalah Transistor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal.

Cara Kerja Sensor Api:

Secara umum, prinsip kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik. Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau pencitraan visual api, dapat mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal kebakaran. Jika telah terjadi reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared. Siap yang dapat mendeteksi ini sebaga sebuah kebakaran? Tentunya ultraviolet yang terkandung dalam sensor api.

 d. Sensor Infrared 

Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar dan fototransistor sebagai penerima cahaya infra merah. (http://elektronika-dasar.web.id/infra-red-ir-detektor-sensor-infra-merah/) Led infrared sebagai pemancar cahaya infra merah merupakan singkatan dari Light Emitting Diode Infrared yang terbuat dari bahan Galium Arsenida (GaAs) dapat memancarkan cahaya infra merah dan radiasi panas saat diberi energi listrik. (M. Aksin. 2013).

Fototransistor sebagai penerima cahaya infra merah merupakan tranduser yang dapat mengubah energi cahaya infra merah menjadi arus listrik. (Petruzella, Frank : 2001, Hal 259). Fototransistor adalah sebuah penerima cahaya infra merah yang merupakan kombinasi fotodioda dan penguatan transistor (Malcolm Plant, Jan stuart. 1985).

Fototransistor memiliki dengan sensitifitas yang lebih tinggi dibandingkan fotodioda, tetapi dengan waktu respon yang secara umum akan lebih lambat daripada fotodioda. Bentuk dan konfigurasi pin fototransistor dapat dilihat pada gambar 2. Fototransistor memiliki karakteristik dan keunggulan, sebagai berikut :

·   Tegangan Output merupakan tegangan digital atau sudah mempunyai logika 1 atau logika 0.

·    Tidak membutuh Pre-Amp sebagai penguat sinyal.

·    Tegangan yang dibutuhkan relatif rendah, yaitu cukup dengan 5 Volt DC.

·   Aplikasi Pembuatan Proyek atau alat elektronika menggunakan fotoransistor lebih mudah.

·   Mendukung logika TTL dan CMOS.

·   Pendeteksi jarak dekat.

·   Respon waktu cukup cepat.

·   Dapat digunakan dalam jarak lebar.

e. Logic State

Pemberi logika pada simulasi sensor. Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan.Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan. Karena hanya dua status logika, logika 1 dan logika 0, yang dimungkinkan, teknik aljabar Boolean dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian digital yang melibatkan sinyal biner. Istilah logika positif diterapkan ke sirkuit di mana logika 1 ditetapkan ke level tegangan yang lebih tinggi; Dalam rangkaian logika negatif, logika 1 ditunjukkan dengan level tegangan yang lebih rendah.Lihat juga logika multinilai.

    f.  LCD 16X2

LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 adalah jenis media tampilan  atau Display dari bahan cairan kristal sebagai penampil utama.LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan tiap baris menampilkan 16 karakter.Pada Arduino untuk mengendalikan LCD Karakter 16x2 untuk librarynya secara default sudah ada librarynya yaitu LiquidCrystal.h. LCD  ada bermacam-macam ukuran 8x1, 16x1, 16x2, 16x4, 20x4. Untuk mengendalikan atau mengontrol macam-macam LCD Karakter di atas dapat menggunakan Tutorial ini, perbedaannya hanya pada inisialisasi jumlah kolom dan baris.

            Pin out diagram LCD 16X2:

·   Pin1 (Ground / Source Pin): Ini adalah pin tampilan GND, digunakan untuk menghubungkan terminal GND unit mikrokontroler atau sumber daya.

·  Pin2 (VCC / Source Pin): Ini adalah pin catu tegangan pada layar, digunakan untuk menghubungkan pin catu daya dari sumber listrik.

·     Pin3 (V0 / VEE / Control Pin): Pin ini mengatur perbedaan tampilan, yang digunakan untuk menghubungkan POT yang dapat diubah yang dapat memasok 0 hingga 5V.

·     Pin4 (Register Select / Control Pin): Pin ini berganti-ganti antara perintah atau data register, digunakan untuk menghubungkan pin unit mikrokontroler dan mendapatkan 0 atau 1 (0 = mode data, dan 1 = mode perintah).

·    Pin5 (Pin Baca / Tulis / Kontrol): Pin ini mengaktifkan tampilan di antara operasi baca atau tulis, dan terhubung ke pin unit mikrokontroler untuk mendapatkan 0 atau 1 (0 = Operasi Tulis, dan 1 = Operasi Baca).

·   Pin 6 (Mengaktifkan / Mengontrol Pin): Pin ini harus dipegang tinggi untuk menjalankan proses Baca / Tulis, dan terhubung ke unit mikrokontroler & terus-menerus dipegang tinggi.

·   Pin 7-14 (Pin Data): Pin ini digunakan untuk mengirim data ke layar. Pin ini terhubung dalam mode dua-kawat seperti mode 4-kawat dan mode 8-kawat. Dalam mode 4-kawat, hanya empat pin yang terhubung ke unit mikrokontroler seperti 0 hingga 3, sedangkan dalam mode 8-kawat, 8-pin terhubung ke unit mikrokontroler seperti 0 hingga 7.

·     Pin15 (+ve pin LED): Pin ini terhubung ke +5V

·     Pin 16 (-ve pin LED): Pin ini terhubung ke GND.

g. LED

LED (Light Emitting Diode) atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. Pada praktikum ini digunakan LED berwarna hijau yang terbuat dari bahan semikonduktor Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) dengan wavelength 550-570 nm dan LED merah dengan panjang gelombang 620-740 nm. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.

Cara kerja dari LED, seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

                  h. Motor Dc

                  IC L293D merupakan IC khusus yang digunakan untuk mengontrol kecepatan putaran dari 2 motor DC. Komponen ini dapat mengontrol kecepatan putaran karena terhubung ke sumber tegangan tambahan (baterai). IC ini terdiri dari 2 rangkaian H bridge, dimana setiap rangkaian tersusun atas 4 transistor. Berikut rangkaian H bridge yang digunakan pada IC L293D:


                  Saat pin A dan pin B sama-sama berlogika 0 atau 1 maka motor tidak berputar (berhenti). Saat pin A yang terhubung ke resistor dan kaki basis Q1 dan Q4 berlogika 1, maka terdapat arus mengalir dari kaki kolektor menuju emitor sehingga Q1 dan Q4 aktif. Sedangkan pin B yang terhubung ke resistor dan kaki basis Q2 dan Q3 berlogika 0, maka Q2 dan Q3 tidak aktif. Tegangan dari 9V diteruskan menuju Q1 lalu motor DC lalu Q4 menuju ground. Sehingga motor berputar searah jarum jam (CW).

            Saat pin B yang terhubung ke resistor dan kaki basis Q2 dan Q3 berlogika 1, maka terdapat arus mengalir dari kaki kolektor menuju emitor sehingga Q2 dan Q3 aktif. Sedangkan pin B yang terhubung ke resistor dan kaki basis Q1 dan Q4 berlogika 0, maka Q1 dan Q4 tidak aktif. Tegangan dari 9V diteruskan menuju Q3 lalu motor DC lalu Q2 menuju ground. Sehingga motor berputar berlawanan arah jarum jam (CCW).        


       Keterangan :

  • Pin EN (Enable) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC. 
  • Pin IN (Input) adalah pin input sinyal kendali motor DC. 
  • Pin OUT (Output adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC. 
  • Pin VCC adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan. 
  • Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

a.                        i. Resistor

                  Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).

                Cara menghitung nilai resistor :

      Nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

      Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

      Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

      Perhitungan:



                  j. Relay
    
                  Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. 

            Fungsi Relay:

Seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.

1)  Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan rendah.

2)     Menjalankan logic function atau fungsi logika.

3)     Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.

4)     Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan tegangan.

Cara Kerja Relay:

Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari relay, anda juga harus mengetahui cara kerja atau prinsip kerja dari relay. Namun sebelumnya anda perlu mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini:

Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:

a)      Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).

b)      Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa pada posisi open (terbuka).

a.                         k. Transistor NPN

                 Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.

               Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.


       Transistor sebagai saklar
      Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung dengan;
                                                                            Rb = Vbe / Ib

       Transistor sebagai penguat
      Transistor sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.

            l. Adaptor

Adaptor adalah sebuah rangkaian listrik yang berguna untuk mengubah tegangan listrik tipe arus bolak-balik dengan nilai yang tinggi menjadi tegangan listrik tipe arus searah dengan nilai yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternatif pengganti dari sumber tegangan arus searah seperti baterai listrik dan akumulator, karena penggunaan tegangan arus bolak-balik lebih lama dan setiap orang dapat menggunakannya asalkan ada arus listrik di tempat tersebut.

Adaptor juga banyak di gunakan dalam alat sebagai pencatu daya, layaknya amplifier, radio, pesawat televisi mini dan perangkat elektronik lainnya.Adaptor sangatlah mudah untuk dibuat karena banyak dari komponennya yang banyak dijual di pasar. Bagian dari sebuah adaptor meliputi tegangan masukan, penurun tegangan, penyearah, penyaring arus listrik, dan keluaran tegangan.

a.                       m. Buzzer

Buzzer adalah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara dalam bentuk gelombang bunyi. Buzzer lebih sering digunakan karena ukuran penggunaan dayanya yang minim.

Konfigurasi pin:

Spesifikasi:

a. Tegangan operasi 4-8V DC

b.Arus <30mA

c. Frekuensi Resonansi 2300Hz

a.                       n. Diode

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

Karakteristik diode:


o. Potensiometer

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

              Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :

o   Penyapu atau disebut juga dengan Wiper

o   Element Resistif

o   Terminal

             Prinsip Kerja:

Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

Fungsi :

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

-          Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.

-          Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply

-          Sebagai Pembagi Tegangan

-          Aplikasi Switch TRIAC

-          Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser

-          Sebagai Pengendali Level Sinyal

4. Percobaan [kembali]
    a. Listing Program [kembali]

           1) Master

//Master

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

int Gas = A1;

int Api = 9;

int ir  = 8;

 

void setup()

{

  Serial.begin(9600);

  pinMode(Api, INPUT);

  pinMode(Gas, INPUT);

  pinMode (ir, INPUT);

  lcd.begin(16,2);

  lcd.setCursor(0,0);

}

void loop()

{

  if(analogRead(Gas)<=199)

  {

    if(digitalRead(Api)==HIGH)

      {

        Serial.print("1");

        lcd.print("Deteksi Gas:");

        lcd.setCursor(13,0);lcd.print("No ");

        lcd.setCursor(6,1);lcd.print(" Save ");

        delay (200);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

        delay (10);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("Selamat bekerja");

        delay (200);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

        delay (10);

      }

     else if(digitalRead(Api)==LOW)

      {

        Serial.print("3");

         lcd.print("Deteksi Gas:");

        lcd.setCursor(13,0);lcd.print("No ");

        lcd.setCursor(2,1);lcd.print("  Kebakaran  ");

        delay (200);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

        delay (10);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("  Segera Keluar ");

        delay (200);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

        delay (10);

      }

  }

  else

    {

      if(digitalRead(Api)==HIGH)

      {

        Serial.print("2");

         lcd.print("Deteksi Gas:");

        lcd.setCursor(13,0);lcd.print("Yes");

        lcd.setCursor(7,1);lcd.print(analogRead(Gas)-1);

        delay (200);

        lcd.setCursor(1,1);lcd.print(" Kebocoran Gas ");

        delay (200);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

        delay (10);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("  Segera Keluar ");

        delay (200);

        lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

        delay (10);   

      }

      else if(digitalRead(Api)==LOW)

      {

         Serial.print("3");

          lcd.print("Deteksi Gas:");

         lcd.setCursor(13,0);lcd.print("Yes");

         lcd.setCursor(7,1);lcd.print(analogRead(Gas)-1);

         delay (200);

         lcd.setCursor(0,1);lcd.print("Potensi Ledakan");

         delay (200);

         lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

         delay (10);

         lcd.setCursor(0,1);lcd.print("  Segera Keluar ");

         delay (200);

         lcd.setCursor(0,1);lcd.print("                ");

         delay (10);

       

         if (digitalRead(ir)==HIGH)

        {

          Serial.print("4");

           lcd.print("Deteksi Gas:");

          lcd.setCursor(0,1);lcd.print("             ");

          delay(100);

          lcd.setCursor(0,2);lcd.print("  Ada Korban");

          delay(100);

        }

       }

        lcd.clear();

    }

}


2) Slave

//Slave

#define ledRed 13

#define ledYellow 12

#define ledGreen 11

#define buzzer 7

#define Relay 8

#define Motor 10     

 void setup()

{

  pinMode(ledGreen, OUTPUT);

  pinMode(ledYellow, OUTPUT);

  pinMode(ledRed, OUTPUT);

  pinMode(buzzer, OUTPUT) ;

  pinMode(Relay, OUTPUT);

  pinMode(Motor, OUTPUT);

 

  Serial.begin(9600);

}

void loop()

  {

    int data = Serial.read();

    if(data == '1')

    {

      digitalWrite(ledGreen,HIGH);

      digitalWrite(ledYellow,LOW);

      digitalWrite(ledRed,LOW);

      digitalWrite(Motor,LOW);   

    }

    else if(data == '2')

    {

      digitalWrite(ledYellow,HIGH);

      digitalWrite(ledGreen,LOW);

      digitalWrite(ledRed,LOW); 

      digitalWrite(Relay,HIGH);

      digitalWrite(Motor,LOW);

     

    }

    else if(data == '3')

    {

      digitalWrite(ledRed,HIGH); 

      digitalWrite(ledYellow,LOW);

      digitalWrite(ledGreen,LOW);

      digitalWrite(Relay,HIGH);

      digitalWrite(Motor,HIGH);

     

    }

    else if(data =='4')

      digitalWrite(buzzer, HIGH);

}


    b. Flowchart [kembali]
        1)Master

        2) Slave



    c. Rangkaian Simulasi [kembali]

Prinsip Kerja:

        Pada percobaan terdapat 3 sensor yaitu flame sensor untuk mendeteksi adanya api, sensor MQ-2 untuk mendeteksi adanya gas, dan sensor infared untuk mendeteksi adanya korban. Terdapat 2 arduino yang berkomunikasi secara UART, dimana Pin Tx pada master dihubungkan ke pin Rx pada slave dan begitu pula sebaliknya. Sebagai input pada master, sensor MQ-2 dihubungkan ke pin A1, flame sensor dihubungkan ke pin 9, dan sensor infrared pada pin 10. Sebagai output pada master adalah LCD. Pin 2, 3, 4, 5, 6, 7 pada arduino yang terhubung ke pin RS, E, D4, D5, D6, D7 pada LCD.   

        Dan komunikasi secara UART pada master dan slave dengan data pada master dikirim ke slave dan output pada slave berupa buzzer, LED, relay. Pin 7 pada ardino dihubungkan ke buzzer, pin 11, 12, 13 dihubungkan ke LED, pin 8 dihubungkan ke relay yang terhubung ke kelistrikan di dalam ruangan  dan pin 10 dihubungkan ke motor DC. Fungsi relay disini yaitu sebagai pemutus kelistrikan di dalam ruangan dan yang satu lagi untuk menghidupkan motor DC jika terjadi kebakaran.

    Jika kondisi aman maka pada LED akan menghidupkan lampu hijau dan pada LCD akan memberitahu kondisi gas dan keadaan aman. Jika terdeteksi gas pada sensor MQ-2, maka LED kuning akan menyala dan pada LCD akan memberi peringatan untuk keluar ruangan dan kadar gas yang terdeteksi. Relay akan otomatis memutus arus listrik ke dalam ruangan.  Jika terdeteksi kebakaran oleh flame sensor maka LED merah akan menyala dan pada LCD akan ada peringatan. Relay juga akan memutus listrik dan menyalakan motor DC untuk mengeluarka air untuk pemadaman api.  Dan jika ada korban di ruangan yang terdeteksi pada sensor infrared maka buzzer akan menyala dan pada LCD juga akan ada peringatan ada korban.


    d. Hardware [kembali]





    e. Prosedur Percobaan [kembali]

       Untuk membuat rangkaian pendeteksi kebakaran otomatis, langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1. Cari semua komponen yang dibutuhkan

2. Menyusun semua komponen yang di butuhkan pada proteus

3. Setelah semua rangkaian tersusun, sambungkan rangkaian

4. Setelah semua rangkaian tersusun, jalankan rangkaian.

5. Setelah semua rangkaian di proteus berjalan, buat prototipe nya

6. Susun semua komponen sesuai dengan rangkaian yang dibuat pada proteus

    f. Video [kembali]
    


    g. Analisa  [kembali]

    Flame sensor pada rangkaian berfungsi sebagai pendeteksi api pada ruangan dengan jarak deteksi 80 cm. Cara kerja dari sensor ini yaitu dengan mendeteksi keberadaaan spectrum cahaya maupun ultraviolet dengan metode optik. Jadi jika terdeteksi api maka sensor akan mengirimkan ke arduino dan arduino akan memproses dan mengeluarkan peringatan pada LED dan LCD bahwa ada kebakaran. Dan relay akan memutus arus listrik dan menghidupkan motor DC sebagai oemadam api. Dan jika terdeteksi korban pada sensor infrared maka akan terdapat output berupa informasi pada LCD dan buzzer menyala.

    Sensor MQ-2 berfungsi sebagai pendeteksi adanya gas dalam ruangan. Sensor ini dapat mendeteksi gas LPG, i-butana, alkohol, hidrogen, asap. Jika sensor mendeteksi adanya gas maka data akan terkirim melalui pin analog pada arduino karena sensor MQ-2 tidak mengirimkan data berupa pin 1 atau 0 melainkan hasil pembacaan kadar gas yang terdeteksi. Sensor MQ-2 dapat mendeteksi gas dari kadar 200 sampai 500 ppm. Hasil pembacaan diproses pada arduino master dengan rumus analogRead(Gas)-1. Dan output berupa LED kuning dan informasi kadar gas pada LCD serta pemutusan arus listrik oleh relay.

    Arduino pada rangkaian terhubung dengan komunikasi secara UART. Pin Tx dihubungkan ke pin Rx dan sebaliknya antara arduino master dan slave. Pada arduino master terhubung 3 buah sensor diatas dan output berupa LED. Sedangkan pada arduino slave terhubung komunikasi dengan master dan output berupa LED serta relay yang akan memutus listrik dan menghidupkan motor DC sebagai penyiram api. Ketika sensor mendeteksi adanya sesuatu maka akan dikirimkan ke arduino master, disini akan diproses dengan program yang telah dibuat dan akan dikeluarkan output ke LCD dan akan dihubungkan ke arduino slave untuk mengeluarkan output berupa LED hijau, merah, kuning sesuai dengan perintah dan keadaan yang terjadi. Dan slave juga menghubungkan ke relay agar relay dapat memutus listrik dalam ruangan dan menghidupkan motor DC untuk mengeluarkan air sebagai menyiram api. 

    h. Kesimpulan [kembali]

       Berdasarkan rangkaian simulasi yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa rangkaian pendeteksi kebakaran otomatis memakai 2 arduino yang berkomunikasi secara UART. Dan menggunakan 3 buah sensor yaitu sensor mq2 sebagai pendeteksi gas, flame sensor sebagai pendeteksi api dan sensor infrared sebagai pendeteksi korban. Kemudian pada rangkaian menggunakan beberapa indikator sebagai output yaitu 3 bauh LED berwarna hijau,kuning dan merah, buzzer, dan motor DC yang dianalogikan sebagai penyemprot air.

Pada rangkaian ini, jika tidak terdeteksi gas LPG dengan kadar besar dari 200 ppm dan tidak terdeteksi adanya api maka hanya LED hijau yang menandakan ruangan aman akan menyala an pada LCD ditampilkan tulisan aman. Jika terdeteksi gas LPG dengan kadar besar dari 200 ppm dan tidak terdeteksi adanya api maka LED kuning yang menandakan waspada akan menyala dan relay akan memutus sambungan listrik ang ditandai dengan matinya lampu yang terhubung pada relay untuk ruangan tersebut dan akan tampil tulisan pada lcd deteksi gas yes dan segera kelur. Sedangkan jika terdeteksi adanya api dan terdapat kebocoran gas LPG dengan kadar lebih dari 200 ppm maupun tidak terdeteksi kebocoran gas LPG maka LED merah  yang menandakan bahaya akan menyala, relay akan memutus sambungan listrik untuk ruangan tersebut dan akan tampil pada LCD tulisan kebakaran dan segera keluar, dan Motor DC (penyemprot air) akan bergerak untuk memadamkan api. Saat terdeteksi adanya kebocoran gas dengan kadar lebih dari 200 ppm akan ditampilkan kadar gas yang bocor pada LCD. Dan ketika terdeteksi adanya korban pada LCD nantinya akan tampil tulisan ada korban.

    i. Link Download [kembali]

         File rangkaian disini
        Video simulasi disini
        Program master disini
        Program slave disini
        Library arduino UNO disini
        Library sensor MQ-2 disini
        Library flame sensor disini
        Library sensor infrared disini
        Datasheet arduino UNO disini
        Datasheet sensor MQ-2 disini
        Datasheet flame sensor disini
        Datasheet sensor infrared disini
        Datasheet relay disini
        Datasheet resistor disini
        Datasheet buzzer disini
         HTML disini







Tidak ada komentar:

Posting Komentar